susahnya memilih

Ba’da ashar waktu itu lembayung warna merah kekuning-kuningan, pengennya sih pelangi senja tapi belum jodoh ama suasananya. Seperti biasa teman-teman nongkrong di depan masjid entah obrolan apa lagi sore ini biasanya tentang masalah hati, laa…iyalah tema favorit dikalangan ikhwan yang belum menikah. akan tetapi yang selalu menjadi aral dikalangan ikhwan adalah terlalu banyak kriteria yang menjadi pilihan untuk menentukan pasangan hidup. Bukankah wanita itu dinikahi karena agama yang ada pada dirinya.
Ah, betapa naifnya kita yang selalu menuntut segala sesuatunya harus sempurna sesuai standar yang kita inginkan. Memangnya kita ini siapa? Memangnya kita ini apa? Sehingga kita jarang sekali bercermin bahwa kita sendiri memiliki kekurangan yang mungkin lebih banyak dari apa yang kita tunjuk kekurangan tersebut pada orang lain. Tak sadarkah kita, kalau selama ini Allah menutupi segala kekurangan kita dan selalu mencukupkannya lewat jalan yang tak diduga-duga. Lalu kenapa kita begitu angkuh untuk menerima dan sedikit merenungi semua nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Bahkan terhadap pasangan hidup kita yang telah berikrar dengan kita, menuju tata gerbang marhamah. Menjalin ikatan seumur hidup untuk selalu bersama. Membina bahtera dengan apa yang ada pada diri kita. Masih saja kita menuntutnya untuk menjadi sempurna seperti apa yang kita inginkan.
Kalo pilihan saya sih yang gak terlalu ‘Wah’, yang asal-asalan ajha ……………. asal sholehah, asal kaya, asal cantik, asal pintar, hahay … sama saja. Dan ternyata aku masih banyak memilih ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar