Istriku tidak seperti yang Ku Dambakan


Untuk para pemuda yang akan menikah, untuk para suami yang telah mendapatkan pasangan hidupnya. Kisah ini layak dan perlu untuk ditelaah. Mungkin kau telah membayangkan dengan berbagai juta pesona yang akan kau dapati dari calon pendampingmu. Terukir indah dalam mimpimu setiap malam, dan ketika kau terjaga tampaklah senyum merekah dari bibirmu,… betapa tak sabar hatimu ingin meraihnya. Namun, setelah kau bersamanya dan ia ada disisimu begitu dekat dengan dirimu. Matamu, jiwamu dan hatimu selalu bersamanya setiap waktu. tiba-tiba kau merasa kecewa, kau temui ia tidak seperti yang kau dambakan, tidak seperti yang kau inginkan. Ibarat menelan pil pahit ingin segera kau muntahkan dari mulutmu tapi rasa pahit itu terlanjur menyerang di kerongkonganmu.Sulit untuk kau hilangkan dari lidahmu. Wahai para suami apa yang ingin kau lakukan??
Jika terbetik dalam hatimu untuk berpisah darinya maka tunggu dulu hingga kau membaca kisah ini, semoga kau bisa mengambil manfaat darinya dan semoga hatimu sedikit luruh melunak karenanya. Inilah kisahnya saudaraku, simaklah dengan baik-baik :
Ibnu Al-Jauzy mengatakan: “Ada satu riwayat yang dinisbahkan kepada Usman ibn Al-Nisabury: Pekerjaan apa yang ditangguhkan untukmu? Dia mengatakan ; Saya dalam memberikan kasih sayang, hingga keluargaku berupaya untuk menikahkanku, tapi aku tidak mau. Kemudian seorang wanita datang kepadaku lalu mengatakan : Wahai Abu Usman aku mencintaimu, demi
Tuhan! Aku mohon padamu untuk menikahi aku. Kemudian aku menghadirkan bapaknya-orang yang tak punya- dan menikahkannya denganku, dengan demikian dia merasa girang dan gembira.
Ketika wanita itu masuk menghadapku, ternyata matanya buta sebelah, memiliki cacat, tidak cantik. Karena cintanya padaku ia melarangku untuk keluar, lalu aku duduk demi menjaga kegusarannya, dan aku tidak menampakkan kebencian sama sekali, seolah-olah aku menyingkirkan segala ketidak sukaan. Aku lakukan itu selama 15 tahun hingga ia wafat. Aku tidak memiliki apapun dari pekerjaanku kecuali aku menangguhkannya, demi untuk memelihara kegusaran hatinya. (Saidul khatir, 635-636)
Ibnu Qayyim mengatakan : “Dikatakan: Ada seseorang menikahi seorang wanita. Ketika masuk ia mendapati pada anggota tubuhnya cacar. Dia mengatakan: Aku menutupi kedua mataku, lalu aku katakan : Aku buta, setelah 20 tahun wanita itu wafat dan dia tidak mengetahui bahwa aku tidak buta. Kemudian dia ditanya mengapa demikian: Dia menjawab aku tidak ingin pandanganku menyedihkannya karena ada aib yang dimilikinya yaitu cacar” (Madarijus Salikin 2/326)
Kemudian simaklah kisah lainnya berikut ini: Syaikh Dr. Muhammad ibn Luthfy as-Shabbagh mengatakan: Seorang kawan berbicara padaku bahwa gurunya menyimpan rahasia dengan suatu kenyataan yang terjadi dalam kehidupannya, dia mengatakan: Sesungguhnya aku telah menikahi istriku ini selama 40 tahun. Aku tidak pernah melihat satu halpun yang menggembirakan. Sejak hari pertama mempergaulinya, aku tahu dia cocok denganku dalam suatu hal, tapi dia adalah putri pamanku, dan aku yakin tidak ada seorangpun yang mau menanggungnya, aku tetap bersabar dengan penuh perhitungan. Allah subhanahu wata’ala mengaruniakanku beberapa putra yang baik dan shalih, dan memberiku pertolongan padanya untuk menjauhinya dengan menulis berbagai karangan. Dari karangan-karangan itulah aku berharap sumbangsih dalam ilmu ngetahuan dan sedekah jariyah yang mengalir. Dengan demikian, hubunganku yang kurang baik dengan istriku dapat menciptakan hubungan sosial yang produktif dan membangun. Keadaan ini mungkin tidak akan pernah terwujud seandainya aku menikah lagi dengan wanita lainnya.
Beliau mengatakan lagi: Seorang kawan yang lain mengajak aku ngobrol, dia mengatakan: Sejak hari-hari pertama aku menikah dengan istriku, aku benar-benar tidak punya keinginan dan tidak ada rasa cinta sama sekali, tetapi aku telah berjanji kepada Allah untuk bersabar atas masalah ini, tidak menyakitinya, dan aku rela dengan pemberian-Nya ini. Selama pernikahan ini, aku dianugerahi harta yang banyak, dikaruniai beberapa putra, kedamaian dan ketentraman. (nadzarat fil usrah al-muslimah, 196)
Apa pendapatmu setelah membaca kisah diatas?. Segala keputusan ada ditanganmu, wahai para suami,….Sungguh aku tidak ingin mencampuri kehidupan rumah tanggamu. Sebagai saudara seiman hanyalah sebuah nasehat yang ingin ku berikan kepadamu, renungkanlah hadits berikut ini semoga hatimu terbuka olehnya: “Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Kalaupun dia tidak menyukai suatu akhlaknya yang buruk, mungkin di sisi lain ada akhlaknya yang dia senangi” (HR. Muslim no.845).

mawar merahku

mawar merahku,

maafkan aku sekali saja, lalu kau boleh campakkan aku sesukamu. kau robek-robek kenangan indah yang dulu kita sulam bersama-pun, takan membuatku men-somasi-mu.

mawar merahku,

ijinkan aku sekali saja, untuk keluar dari penjara cintamu. menghirup kebebasan aneka rasa suka, dan aku pasrah jika kemudian kau mengurungku dalam kerangkeng rindu-mu.

mawar merahku,

bolehlah aku merdeka, terbebas dari jajahan candu wangimu. yang kau suguhkan dalam cawan kelopakmu, dan membuatku terbius manis madu-mu.

mawar merahku,

mahkotamu mulai melayu. wangimu mulai mem-bau. warnamu mulai memucat. tangkaimu mulai lunglai….

jangan menangis mawar merahku,

ketika tadi pagi ku jumpai bunga tanpa duri. warnanya putih bersih tidak seperti merah-mu. wanginya lebih menusuk hidungku. cantiknya meluluh lantakkan raga-mu.

mawar merahku, dialah….. melati….. SELINGKUHAN-KU…..

(bolehkah memiliki lebih dari satu bunga di taman hati yang sama…???) peace…

Untukmu Teman,,,,,,

Disini kita pernah bertemu.. mencari warna seindah pelangi.. ketika kau mengulurkan tanganmu membawa ku kedaerah yang baru.. dan hidupku kini ceria.. kini dengarkanlah lintangan lagu tanda ingatanku kepadamu teman agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu.. kenangan bersamamu tak kan kulupa.. walau badai datang melanda walau bercerai jasad dan nyawa.. mengapa kita ditemukan dan akhirnya kita dipisahkan mungkinkah menguji kesetiaan kejujuran dan kemanisan iman.. Tuhan berikan daku kekuatan,,,,,,,,,,,,,Mungkinkah kita terlupa, Tuhan ada janjinya, bertemu berpisah kita adalah rahmat dan kasihNya andai di uji terangilah rahmat kesabaran, pergi lah gelita hadirlah cahaya.. (untukmu teman By brother)

Abis dengar nih nasyid kok jadi ingat ama Makassar,,,,,, khususnya Masjid nurul ittihad, kangen kali ya, Mmmm...kangen, lihat mereka “anak songko-songko”!! semangat mereka untuk belajar ilmu dien, canda tawa , saling menasehati dan saling mengingatkan, berlomba-lomba dalam kebaikan serta yang tak kalah seru adalah maen bola bareng (barombong) hahahaha gayana jie,, Sorry striker andalan ini belum bisa gabung masih ada tawaran dari si moratti pemilik klub intermilan itu,…... Hmmm Aku rindu ukhuwah itu. Kami disana saling menganggap saudara bukan karena hubungan darah ataupun keturunan akan tetapi agama inilah yang mempersatukan kami. Yah…. Innamal mu’minuna ikhwa. Ingat saat-saat ngajar di TPA Nurul Ittihad, rindu banget sama anak anak itu. terlihat jelas dalam wajah cerianya. Dulu ... kurasakan kehangatan bersama para santri kecil itu,,,
Mengajari mereka membaca Al-Quran adalah sebuah kebanggaan tersendiri yang pernah kualami. Tak jarang aku ikut tertawa melihat tingkah lakunya yang sangat menggemaskan, tapi kadang aku pun menyesal bila harus menghukum mereka. Afwan Jiddan.

Seiring dengan perjalanan waktu, kini semua itu hanya tinggal kenangan. Harapanku suatu saat nanti aku ingin kembali dan berkumpul dengan sahabat sahabat terbaikku dimana suka dan duka senantiasa kami hadapi bersama …….??? Keep Istiqomah Kawan
Laa Takhauf … Laa Tahzan ……. Innallaha maa ana…….!!!!!
So,,,??? Semangkaa ehhh Semangaat ……….

#Terlalu Indah untuk dikenangkan#
Pulau Buton 3 Juni 2010 3:30 Dini hari

Teman Sejati

selama ini ku mencari cari teman yang sejati buat menemani perjuangan suci, bersyukur kini padaMu illahi teman yang dicari selama ini telah ku temui..
dengannya disisi perjuangan ini senang diharungi bertambah murni kasih illahi, kepadaMu Allah ku panjatkan do’a agar berkekalan kasih sayang kita..
kepadamu teman ku mohon sokongan perngorbanan dan pengertian telah ku ungkapkan segala galanya..
–snada, teman sejati–

renungan demi renungan aku lakukan. aku terima semua yang terjadi dalam hidupku dengan lapang dada, tanpa perlu kecewa ketika menghadapi kenyataan bahwa keinginanku masih belum dipenuhi Allah. Ya Allah terima kasih, aku diberi kesempatan untuk memperbaiki diriku dan mengambil hikmah yang terkandung didalamnya.

Betapa banyak nikmat telah Engkau berikan dan betapa malunya aku yang kadang tidak menyadarinya hanya karena salah satu permintaanku belum terpenuhi, yaitu mempunyai isteri, pendamping terbaik di sisiku. Ketika akal sehat dikalahkan oleh rasa frustasi, aku bertanya dalam hati Mungkin ke-takaburanku yang menyebabkan belum datang seorang "teman sejati" untukku. Kadang terbersit pikiran, apakah akan ada yang mencintaiku sungguh-sungguh hingga ingin menikah denganku. Kadang di tengah keputus-asaan aku mengadu kepada Allah, "Ya Allah aku hanya ingin berumah tangga untuk menjalankan sunnah Rasul, untuk menjaga hati dari zina, untuk menyempurnakan ibadahku". Mengapa untuk hal yang begitu sakral dan mulia Rabb belum juga memberikan “teman sejatiku”?

Aku pernah tertarik pada seseorang. Aku yang mengenal dia dan dia yang tak mengenal aku. Dia yang benar2 istiqomah terhadap agamanya. seseorang yang benar2 menjaga iffah dan kehormatannya. setahun sudah aku menjaga perasaan ini, haruskah aku segera menkhitbahnya, namun hati ini kerap meragu pantaskah diri yang fakir iman ini bersanding dengannya. Walaupun begitu aku mencoba untuk menangkap hikmah dari semua ini, bahwa Rabb ingin aku memperbaiki diriku sebelum "teman sejatiku" datang dan Allah akan memberikan yang terbaik untuk hidupku. Ya Allah aku senang dan bangga Engkau menyayangiku, Engkau akan memberikan yang terbaik untukku. Untuk itu, aku berusaha untuk selalu berlapang dada, pasrah dan bertawakal, bahkan jika Engkau belum mengizinkan aku menikah dalam waktu dekat ini.

Aku yakin bahwa sesuatu yang sulit mendapatkannya akan berbuah yang baik pula, dan aku yakin bahwa Allah selalu mempunyai rencana yang terbaik bagiku. Rabb, aku hanya mohon kepadamu sebuah akhir yang indah... jika dia memang untuk ku maka aku hanya memohon Jagalah dia untukku... amiin...

#Robbi... jodoh itu kuasamu#
Kamarku, Ba’da ashar 7 Juni 2010

Tentang Video Porno

Sesungguhnya Allah swt telah memerintahkan orang-orang beriman untuk menjaga pandangan dari melihat aurat atau kehormatan orang lain, Nabi saw juga telah melarang seseorang melihat aurat orang lain walaupun seorang laki-laki terhadap laki-laki yang lain atau seorang wanita terhadap wanita yang lain baik dengan syahwat maupun tanpa syahwat, sebagaimana sabdanya saw,”Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki (lain) dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita (lain). Janganlah seorang laki-laki berada dalam satu selimut dengan laki-laki lain dan janganlah seorang wanita berada dalam satu selimut dengan wanita lain.” (HR. Al Baihaqi)

Didalam film-film porno, batas-batas aurat atau bahkan inti dari aurat seseorang diperlihatkan dan dipertontonkan kepada orang-orang yang tidak halal melihatnya, ini merupakan perbuatan yang diharamkan baik orang yang mempertontokan maupun yang menontonnya.

Menonton Film Porno Termasuk Perzinahan

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata dari Nabi saw,”Sesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap anak-anak Adam bagian dari zina yang bisa jadi ia mengalaminya dan hal itu tidaklah mustahil. Zina mata adalah penglihatan, zina lisan adalah perkataan dimana diri ini menginginkan dan menyukai serta kemaluan membenarkan itu semua atau mendustainya.” (HR. Bukhori)

Imam Bukhori memasukan hadits ini kedalam Bab Zina Anggota Tubuh Selain Kemaluan, artinya bahwa zina tidak hanya terbatas pada apa yang dilakukan oleh kemaluan seseorang saja. Namun zina bisa dilakukan dengan mata melalui pandangan dan penglihatannya kepada sesuatu yang tidak dihalalkan, zina bisa dilakukan dengan lisannya dengan membicarakan hal-hal yang tidak benar dan zina juga bisa dilakukan dengan tangannya berupa menyentuh, memegang sesuatu yang diharamkan.
Ibnu Hajar menyebutkan pendapat Ibnu Bathol yaitu,”Pandangan dan pembicaraan dinamakan dengan zina dikarenakan kedua hal tersebut menuntun seseorang untuk melakukan perzinahan yang sebenarnya.

kisah sedih anak yg mencoret mobil ayahnya

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan mobil, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja motor.jpgkarena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

copas dari http://forum.upi.edu/v3/index.php?PHPSESSID=eced0dc3107a1a5cdc43a9c4a5947e5c&topic=6387.msg30180#msg30180